𝐜𝐞𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐯𝐞𝐫𝐚𝐠𝐞𝐬.𝐜𝐨𝐦 – Wabah Cacar Monyet: Memahami Gejala, Pencegahan, dan Penanganan. Wabah Cacar monyet kembali menjadi perhatian dunia setelah kasusnya melonjak di berbagai negara. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, khususnya setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada tanggal 23 Juli 2024.
Apa itu Wabah Cacar Monyet?
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus yang langka yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini berasal dari genus Orthopoxvirus, famili Poxviridae, yang sama dengan virus cacar. Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Kasus pertama pada manusia dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.
Bagaimana Cacar Monyet Menular?
Penularan cacar monyet dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
- Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi: Hewan yang berisiko tinggi menularkan cacar monyet adalah primata, seperti monyet dan tupai. Penularan dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kontak dengan darah, cairan tubuh, atau luka pada hewan yang terinfeksi.
- Kontak dengan benda yang terkontaminasi: Virus cacar monyet dapat bertahan hidup di lingkungan selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur, pakaian, atau peralatan yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.
- Penularan melalui droplet: Penularan melalui droplet pernapasan dapat terjadi, namun diyakini tidak semudah penularan melalui kontak langsung atau benda yang terkontaminasi.
Gejala Cacar Monyet
Biasanya gejala cacar monyet muncul dalam 7-14 hari setelah terpapar virus, tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari. Gejala awal cacar monyet termasuk:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam yang biasanya dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lain
Ruam cacar monyet biasanya dimulai dengan bintik-bintik datar yang kemudian berubah menjadi benjolan, lepuh, dan akhirnya keropeng. Ruam ini biasanya tidak gatal dan dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Upaya Pencegahan
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari cacar monyet, antara lain:
- Hindari kontak dengan hewan liar: Hindari kontak dengan hewan liar, terutama primata seperti monyet dan tupai.
- Gunakan APD yang tepat: Jika Anda harus merawat hewan yang sakit, gunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti sarung tangan, masker, dan kacamata pelindung.
- Cuci tangan dengan sabun dan air: Cuci tangan dengan sabun dan air secara teratur, terutama setelah kontak dengan hewan atau benda yang mungkin terkontaminasi virus.
- Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi: Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.
- Isolasi diri: Jika Anda terdiagnosis cacar monyet, segera isolasi diri di rumah dan hindari kontak dengan orang lain.
Penanganan
Saat ini, belum ada obat khusus untuk cacar monyet. Pengobatan yang diberikan berfokus pada meredakan gejala, seperti obat pereda nyeri dan demam. Vaksin cacar juga terbukti efektif dalam mencegah cacar monyet. Orang yang berisiko tinggi terpapar cacar monyet, seperti petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet, mungkin dapat menerima vaksin cacar.
Wabah Cacar Monyet: Tantangan dan Upaya Global
Wabah cacar monyet saat ini menjadi tantangan global yang membutuhkan upaya bersama dari berbagai negara. WHO telah bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk meningkatkan kewaspadaan, melacak kasus, dan memberikan panduan tentang pencegahan dan pengendalian penyakit. Penting bagi masyarakat untuk memahami tentang cacar monyet, termasuk cara penularan, gejala, dan pencegahannya. Dengan informasi dan edukasi yang tepat, kita dapat bersama-sama mencegah penyebaran cacar monyet dan melindungi kesehatan diri dan orang lain.